Kilas Balik Covid-19
Bulan Maret 2021, genap 1 tahun Indonesia berjuang melawan pandemic covid-19. Hingga kini, 26 Januari 2021, angka kasus positif covid-19 kian bertambah (merajalela), yaitu 163.526 kasus. Melalui data terakhir tersebut, tercatat 16,2% pertambahan kasus positif covid-19. Data ini bersumber dari https://m.merdeka.com/peristiwa/data-terkini-jumlah-korban-virus-corona-di-indonesia.html
Kasus pertama covid-19 terkait dengan pasar Wuhan. Di mana diduga covid-19 merupakan virus yang menginfeksi hewan dan dapat berpindah ke manusia, kemudian dapat menular. Untuk menghadapi kasus ini para peneliti di China diturunkan untuk mengidentifikasi lebih lanjut.
Terdapat catatan dari otoritas setempat, bahwa orang pertama yang terinfeksi adalah seorang pria berusia 55 tahun yang merupakan penduduk Hubei. China.
Pada 1 Desember 2019, para dokter China menyadari adanya penyakit ini setelah salah seorang dokter di RS Jinyitntan Wuhan melaporkan adanya pasien yang terpapar penyakit baru. Dan setelah diidentifikasi penyakit tersebut adalah covid-19.
Pada 8 Desember 2019, WHO mengumumkan kasus pertama covid-19 di China. Hal ini baru WHO umumkan setelah melihat beberapa hal dan setelah mempertimbangkan dengan waktu yang cukup panjang, apakah benar covid-19 atau bukan.
Pada 16 Desember 2019, seorang dokter di RS Pusat Wuhan mendiagnosis seorang pasiennya yang tertular covid-19.
Kemudian, baru pada akhir desember 2019, komunitas media di Wuhan menyadari adanya penyakit covid-19. Data ini bersumber dari https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/17/104000665/kaleidoskop-2020–penelitian-soal-awal-mula-virus-corona-di-berbagai-negara?page=all#page2
Data akhir bulan Januari 2020, terdapat 17 negara yang mengkonfirmasikan kasus positif corona dengan 132 orang meninggal dunia. Adapun 17 negara tersebut, yaitu China, Malaysia, Uni Emirat Arab, Jepang., Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja, Nepal, Kanada, Sri Langka, Perancis, Vietnam, dan Jerman. Data ini bersember dari https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/29/135500165/update-132-orang-meninggal-17-negara-ini-konfirmasi-terinfeksi-virus-corona?page=all#page2
Dari data ke-17 negara tersebut. Kasus-kasus positif covid-19 disetiap negara nyatanya berasal dari penduduk Wuhan yang bepergian ke berbagai negara tersebut (sebagai turis) bahkan bekerja di negara tersebut. Sehingga begitulah penyebaran covid-19 berlangsung begitu cepat pada bulan Januari 2020.
Kebiasaan Baru “Penangkal” Covid-19
Kian hari kasus positif covid-19 mengalami lonjakan yang tiada berhenti. Semakin bertambah besar. Semakin membabi buta. Angka meninggalpun mengalami kenaikan. Walaupun demikian, angka kesembuhan ikut bertambah.
Dengan demikian pemerintah menghimbau kepada masyarakatnya untuk melakukan kebiasaan baru. Adapun kebiasaan baru tersebut adalah
- Mencuci tangan dan menggunakan antiseptic
Hal ini didasari dengan penyebaran covid-19 dari benda-benda yang kita pegang di manapun kita berada. Entah itu kita pegang ataupun dari kita berjabat tangan dengan seseorang. Sehingga dengan diadakannya kebiasaan mencuci tangan dan menggunakan antiseptic diharapakan virus-virus pergi dan tidak menempel. - Dianjurkan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut
Perilaku demikian, dikarenakan kebiasaan kita yang mengucek mata, menggaruk hidung, dan memegang mulut dengan tangan kita. Kita sering tidak mencuci tangan kita. Kita sering tidak sadar dengan apa yang kita pegang sebelumnya. Sehingga dengan mudah virus masuk ke dalam tubuh kita. - Mengenali gejala covid-19
a) Demam
b) Batuk berdahak
c) Sesak napas
d) Sakit tenggorokan
e) Sa kit kepala
f) Hidung tersumbat - Mengenakan masker
Karena covid-19 tidak dapat terlihat. Kita bahkan sering berjumpa dengan orang-orang. Kita tidak mengetahui orang tersebut tepapar atau tidak. Sehingga ketika keluar rumah sangat dianjurkan untuk mengenakannya demi kesehatan bersama. Seperti halnya batuk, agar tidak menular maka orang yang sakit maupun yang tidak sakit harus mengenakannya. - Menghindari keramaian dan menjaga jarak 1 meter
Cukup sulit bagi kita yang tengah bekerja. Harus berjumpa dengan banyak orang. Harus tetap bekerja. Dengan demikian, baik yang tengah bekerja ataupun yang sedang bepergian ke tempat yang banyak orang. Maka, sangat dianjurkan untuk menjaga jarak 1 meter. Hal ini difungsikan agar tidak terpapar covid-19.
Lahirnya Vaksin Sinovac
2 bulan setelah covid-19 menerpa Indonesia yaitu pada bulan Februari 2020, sebuah vaksin yang dikatakan sebagai penangkal covid-19 berhasil ditemukan. Seorang Jendral sekaligus pemimpin tim ilmuan militer China, Chen Wei, disuntik vaksin sinovac. Akan tetapi, banyak rumor yang beredar. Beberapa sumber maupun media menyatakan bahwa disuntiknya Chen Wei adalah HOAX.
Pada bulan Juli 2020, China telah memproduksi vaksin sinovac yang kali pertamanya diberikan kepada Chen Wei lalu diberikan kepada tenaga medis China. Hal ini dikarenakan mereka memiliki dampak yang besar akan terpapar covid-19. Tentunya vaksin sinovac ini telah mengalami 3 kali tahapan uji klinis. Data ini bersumber dari https://tirto.id/vaksin-corona-made-in-china-dan-sejarah-berdirinya-sinovac-f8lj
Pemberitaan yang tadinya HOAX ternyata tidak ada jawaban. Hingga pada akhirnya vaksin-vaksin tersebut disebarkan ke seluruh penjuru dunia yang mengalami covid-19. Pada bulan November 2020 perusahaan farmasi di China telah siap mendistribusikan vaksin sinovac tersebut.
Awal bulan Januari 2021, merupakan suasana yang menggembirakan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan seluruh masyarakat Indonesia akan divaksinasi. Total 3 juta vaksin sinovac telah didistribusikan di 34 provinsi di Indonesia. Bahkan vaksinasi telah dimulai pada pertengahan bulan Januari 2021. Data ini bersumber dari https://amp.kompas.com/tren/read/2020/12/07/170600565/vaksin-corona-sinovac-tiba-di-indonesia-ini-perbandingan-harganya-dengan
Presiden Jokowi telah mengumumkan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak perlu risau. Bahwasannya vaksin sinovac ini GRATIS, tidak dipungut biaya apapun.
Ditargetkan 3.5 tahun adalah total selesainya seluruh masyarakat Indonesia disuntik vaksin sinovac. Adapun penyaluran vaksin ini didistribusikan ke fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu RS atau puskesmas.
Kemudian untuk mendapatkan suntik vaksin, masyarakat Indonesia harus menunggu SMS. SMS tersebut berisikan kapan dan di mana mereka akan disuntik. Sehingga hanya perlu menunggu saja.
Walaupun nantinya masyarakat telah disuntik vaksin, mereka harus tetap mematuhi protokol kesehatan.